INFOKITO.ID, MUARA ENIM—-Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Muara Enim, Suprayitno SHI mengajak masyarakat untuk menciptakan pemilu yang bersih pada 17 April mendatang. Caranya menolak politik uang yang ditawarkan caleg kepada pemilih.
“Politik uang atau pembagian sembako agar caleg dipilih itu dilarang. Masyarakat harus berani menolak politik uang, agar tercipta pemilu yang berkualitas. Kalaupun masih terjadi, kami mengajak masyarakat untuk berani melapor ke Bawaslu. Kita siap menerima kalau ada indikasi politik uang dari caleg manapun,” kata Suprayitno saat dibincangi koran ini, kemarin (14/4/2019).
Untuk mengantisipasi terjadinya politik uang, Bawaslu sudah menyebarkan spanduk dalam kota Muara Enim terkait dengan larangan politik uang. Serta melalui media sosial juga ada himbauan dengan mengajak masyarakat untuk menolak politik uang. “Kalau ada dugaan politik uang, bisa langsung lapor ke Bawaslu atau ke panwas kecamatan,” pesan alumni IAIN Raden Fatah Palembang ini.
Pria yang akrab disapa Yitno ini, terkait dengan dugaan politik uang, jika ditemukan oleh masyarakat. Laporan ke Bawaslu diberi waktu selama 7 hari (hari kerja) sejak ditemukannnya dugaan politik uang. “Jika kejadiannya sudah lebih dari 7 hari dan baru dilaporkan, maka tidaka bisa diproses atau dianggap kadaluarsa. Hal ini diatur dalam Peraturan Bawaslu nomor 7 tahun 2018 tentang penanganan pelanggaran.
Terkait masa tenang, Yitno menerangkan Bawaslu sudah menertibkan Alat Peraga Kampanye (APK) para caleg yang terpasangan di jalanan dan tempat lainnya.
Bagaimana dengan kampanye di Media Sosial (Medsos) apakah masih diperbolehkan? Yitno menerankan secara aturan tidak ada larangan untuk berkampanye di medsos seperti Facebook, Instagram, twiters dan lain sebagainya. “Baik caleg ataupun masyarakat tidak dilarangan untuk kampanye atau mengenalkan diri di medsos. Karena tidak ada aturannya, terkait kampanye di medsos. Hanya saja, jangan sampai menyebarkan berita hoax, dan ujaran kebencian,” pesan Yitno.(lul)
