Tiga Desa di Muara Enim Jadi Perioritas Penanganan Stunting

  • Whatsapp

INFOKITO.ID,MUARA ENIM – Pemerintah Kabupaten Muara Enim mencatat ada tiga desa menjadi target perioritas penanganan angka stunting. Pasalnya, Desa Sugih Waras, Kecamatan Rambang jumlah anak stunting mencapai 68 kasus. Kemudian Desa Tanjung Agung, Kecamatan Tanjung Agung menduduki angka 63 kasus dan disusul Desa Desa Pagar Agung, Kecamatan Rambang dengan jumlah 58 kasus.
Angka stunting di tiga desa tersebut disampaikan dalam agenda kegiatan Rembuk Stunting di Kabupaten Muara Enim 2023 diruang rapat Pangripta Bappeda, Selasa (11/7/2023). Kegiatan itu, dibuka langsung oleh Plt Bupati Muara Enim Ahmad Usmarwi Kaffah melalui Vidcon. Kegiatan dihadiri Sekda Muara Enim Ir Yulius MSi, Plt Asisten III H Rinaldo STTP MSi, Forkopimda, OPD terkait dan stake holder.
Plt Bupati Muara Enim Ahmad Usmarwi Kaffah, menyampaikan untuk dipahami bersama bahwa pembangunan kesehatan pada hakikatnya merupakan upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dengan tujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat sehingga mampu mewujudkan derajat kesehatan yang tinggi. “Namun upaya untuk mencetak generasi yang sehat dan berkualitas tersebut masih dibayangi oleh permasalahan stunting atau kondisi gagal pertumbuhan pada anak,” katanya.
Dari hasil survei pemantauan status gizi di Kabupaten Muara Enim dalam kurun 3 tahun terakhir menunjukan bahwa Prevalensi Stunting tahun 2019 sebesar 6,23%, tahun 2020 sebesar 7,50% dan tahun 2020 sebesar 6,23% dan tahun 2021 sebesar 3,23%. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi trend penurunan prevalensi stunting tiga tahun terakhir.
Kemudian berdasarkan hasil pemetaan, analisa data prevalensi stunting dan cakupan program kegiatan tahun 2021 pada OPD terkait stunting, menunjukan bahwa di Kabupaten Muara Enim terdapat 28 desa lokasi khusus stunting yang tersebar di 8 kecamatan. Kecamatan yang termasuk Lokus stunting tersebut adalah Kecamatan Rambang, Sungai Rotan, Gunung Megang, Tanjung Agung, Belida Darat, Semende Darat Tengah, Semende Darat Ulu dan Lubai Ulu. Namun diketahui jumlah angka tertinggi stunting di wilayah
Kecamatan Rambang ada dua desa yakni Desa Sugih Waras jumlah anak stunting mencapai 68 kasus dan Desa Pagar Agung 58 kasus. Kemudian Desa Tanjung Agung, Kecamatan Tanjung Agung menduduki angka 63 kasus.
Oleh karena itu upaya penanggulangan permasalahan gizi dalam pencegahan dan penanggulangan stunting harus dilakukan secara terpadu baik lintas sektoral maupun lintas program. “Hal telah menjadi prioritas nasional, yang tentu saja harus menjadi prioritas kita bersama dalam penyusunan rencana pembangunan,” jelasnya.
Untuk mencapai hasil yang optimal dalam pencegahan dan penanggulangan Stunting, kata Kaffah, maka perlu dilakukan konvergensi dalam program/kegiatan dan sumber pembiayaan pada lokasi desa yang telah ditetapkan. Kegiatan ini haruslah melibatkan semua sektor dengan melibatkan institusi pemerintahan maupun non-pemerintahan seperti swasta, masyarakat madani dan komunitas.
Adanya pertemuan Rembuk Stunting ini, dirinya berharap setiap perangkat daerah, swasta, organisasi masyarakat dan organisasi profesi mempunyai komitmen yang sama dalam pencegahan dan penanggulangan stunting. Oleh itulah diperlukan adanya konvergensi dalam program atau kegiatan dan sumber pembiayaan untuk pencegahan dan penanggulangan stunting di Kabupaten Muara Enim.
Tak lupa dirin menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua komponen dalam pemerintahan, organisasi masyarakat, organisasi profesi, akademisi dan CSR perusahaan yang baru saja menyatakan komitmennya untuk melakukan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Muara Enim. Komitmen yang kuat ini sangat diperlukan untuk menjadikan penurunan stunting sebagai prioritas sehingga sumber daya yang diperlukan dapat dimobilisasi untuk penurunan stunting.
“Saya mengharapkan agar setiap OPD dapat memetakan kembali semua program kegiatan dan anggaran yang terkait dengan percepatan penurunan stunting, untuk mengetahui program apa saja yang masih berjalan, program apa saja yang terhenti selama pandemi dan program apa saja yang cakupannya belum merata sehingga kedepan dapat menyusun rencana kegiatan dengan mengoptimalkan berbagai sumber pendanaan agar seluruh layanan yang dibutuhkan dapat diterima oleh kelompok sasaran,” pesannya.(bar)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *