INFOKITO.ID,PALEMBANG – Puluhan wartawan hadiri diskusi millenial “Kontribusi Parpol dan Publik Dalam Sinergi Pers Yang Memajukan Demokrasi” yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Selatan di Kantor PWI Sumsel, Sabtu (26/2/2022).
Diskusi tersebut bersama lima narasumber yakni, Ketua PWI Sumsel Firdaus Komar, Ketua KPU Sumsel Amrah Muslimin, Ketua DPW PKB Sumsel Ramlan Holdan, Pemerhati Sosial Bagindo TogarAW dan Ketua Serikat Mediasi Seluruh Indonesia (SMSI) Sumsel Jon Heri.
Antar narasumber dan berikut puluhan wartawan berdiskusi terkait dengan isu-isu politik menjelang pemilu dan pilkada 2024 yang akan datang termasuk peran dari media.
Perwakilan KPU Sumsel Hasyim mengatakan, jelang pemilu 2024 sangat penting peran pers dalam memperhatikan dan mengawasi jelang pertarungan agen politik mendatang.
“Kita berharap partai politik semakin kuat dan semakin mandiri agar parpol memiliki kaderisasi yang baik, tentunya KPU pada prinsipnya menjalankan keputusan politik,” katanya.
Sementara itu, Ketua Serikat Mediasi Seluruh Indonesia (SMSI) Sumsel Jon Heri mengungkapkan, jelang pemilu 2024 biasaya banyak pers yang memihak pada pasangan calon (paslon) tertentu, hakikinya pers itu independent, saya belum melihat jelang pemilu 2024 pers yang benar-benar independent.
“Perusahaan yang gajah saja terkadang memihak jelang pemilu, apalagi yang semut, jadi tidak menyalahkan itu realistis,” ungkapnya.
Lanjut Jon Heri, kebebasan pers itu harus ada, KPU harus menerima jika ada wartawan yang ingin wawancara atau konfirmasi. “Terkadang KPU juga memihak beberapa media saja,” ujar Jhon.
Ketua PWI Sumsel Firdaus Komar menuturkan, saya menggaris bawahi antara demokrasi dan parpol. Pers sebenarnya sudah berkontribusi, salah satu tugasnya telah menegakkan nilai demokrasi yang saat ini dijalani.
“Wartawan memiliki hak dan kewajiban untuk mengontrol, seperti konfirmasi ialah merupakan hak publik sepenuhnya,” tuturnya.
Harapan pers mengutamakan kepentingan masyarakat bukan kepentingan politik, tapi sebagai pers juga ingin memajukan media masing-masing.
“Maka kalau bisa KPU bisa bekerja sama dengan beberapa media, jangan media tertentu saja,” Saran pria yang akrap disapa Firko ini.(jun)