Harga Rendah, Pengepul Kopi Mengeluh

  • Whatsapp
INFOKITO.ID, PAGARALAMHarga jual komoditi pertanian biji kopi kering mengalami penurunan jelang musim panen tahun ini dikeluhkan pengepul atau toke kopi. Harga biji kopi kering anjlok hingga paling tinggi mencapai Rp. 18 ribu perkilogram. Hal ini diungkapkan salah satu pengepul atau toke kopi Pagaralam H Dimyati Rais.

Dikatakan H Pandim, awal penen tahul lalu harga jual biji kopi cukup stabil dan menjanjikan. Petani bisa menjual dikisaran Rp. 19.500 perkilogram hingga Rp.20.000 perkilogram. Tapi kini kian mendekati puncak panen kopi harganya semakin menurun.

“Tidak hanya petani, kami juga sebagai pengepul tentu sangat kecewa dengan kondisi yang ada. Karena panen sudah sangat ditunggu jauh hari sebelumnya, namun harga jualnya malah turun,” terangnya, (8/4/2019).

Bacaan Lainnya

Ditambahkan H Pandim, kita kurang tau juga sebenarnya penyebab turunnya harga komoditi biji kopi dipasaran, mudah mudahan terjadinya penurunan harga tidak berlangsung lama berharap harga segera kembali stabil.

Terkiat menurunnya harga biji kopi menjadi permasalahan bagi para petani kopi, ada sebagian berinisiatif menyimpan panen hingga harga stabil, banyak pula petani yang tetap menjual dengan harga rendah. “Kami tidak bisa membiayai kebutuhan hidup kalau tidak menjual biji kopi meski harga murah,” kata Desarmin petani kopi kerinjing.

Sambungnya, hasil jual biji kopi untuk menutupi biaya hidup seperti kebutuhan anak sekolah, bayar hutang dan kebutuhan lainnya.

Sementara itu Pardi petani kopi lainnya mengaku, menyimpan kopi pada saat harga kopi turun merupakan solusi yang tepat sambil menunggu harga kembali stabil.

“Dibanding menjual dengan harga rendah, lebih baik menunggu harga pasaran biji kopi tinggi,” ucapnya. (ko)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *