INFOKITO.ID,OKU TIMUR– Tak butuh waktu Polisi berhasil mengungkap pembunuhan Sopi’i (45), warga Desa Burnai Mulya, Kecamatan Semendawai Timur yang ditemukan warga mayatnya mengapung di Sungai Burnai pada Minggu (17/3/2019). Siapa sangka jika otak pembunuhan keji itu adalah istrinya sendiri Darni yang dibantu teman lelakinya Haryono (43), warga Tulung Harapan Kabupaten OKI.
Penangkapan Haryono sendiri pada Senin (18/3/2019), sekitar pukul 16.00 WIB di Desa Karang Mulya. Sementara Darni yang merupakan istri korban sehari sebelumnya sudah diamankan polisi. Namun saat penangkapan Haryono, polisi terpaksa memuntahkan timah panas yang bersarang di kaki pelaku karena hendak kabur.
Saat wartawan mewawancari Darni yang erupakan istri korban mengaku, rencana ingin membunuh suaminya ini sudah sejak lama. Namun baru Jumat (15/3), sekitar pukul 20.30 WIB keduanya baru bisa menghabisi nyawa Sopi’i. Darni nekat membunuh suaminya dan meminta bantuan Haryono lantaran dirinya tidak lagi mencintai Sopi’i.
Dikatakan Darni, dirinya bersama Sopi’i sudah berkeluarga sekitar 15 tahun, namun sejak dua tahun terakhir Darni mulai kurang mencintai suaminya dan meminta cerai. Tetapi keinginan Darni untuk menyudahi biduk rumah tangga bersama suaminya ditolak Sopi’i.
“Jadi sejak dua tahun yang lalu saya memang meminta cerai dengan suami saya lantaran dulu saya nikah karena dijodohkan bukan karena cinta, ” ucapnya.
Selain itu, dalam melancarkan aksi untuk membunuh suaminya, Darni dibantu Haryono yang merupakan teman curhatnya saat ada masalah keluarga. Begitu juga dengan Haryono yang juga curhat kalau dirinya memiliki hutang dengan rentenir sebesar Rp150 juta sejak 2014 dan kini masih Rp15 juta lagi yang belum lunas.
“Jadi saya memang sering berkomunikasi dan ketemu dengan Haryono, baik itu di rumah atau di warung makan, saya juga sering curhat masalah keluarga dan begitu juga Haryono,” imbunhya.
Kemudian, setelah sekian lama Darni meminta cerai tidak sisetujui Sopi’i, kemudian Darni meminta bantuan Haryono untuk membunuh suaminya dengan dijanjikan akan melunasi hutang Haryono pada rentenir yang masih tersisa Rp 15 juta lagi.
“Jadi karena saya sering ribut dengan suami dan saya juga sudah tidak mencintainya lagi, saya akhirnya meminta bantuan kepada teman curhat saya Haryono untuk menghabisi nyawa suami saya dan berjanji akan melunasi hutangnya,” jelas Darni yang memiliki satu anak perempuan yang masih berumur 12 tahun.
Sementara, Haryono saat dibincangi mengatakan, dirinya memang sudah lama kenal dengan Darni dan korban (Sopi’i). Bahkan anaknya juga ikut kerja nyadap karet dengan Sopi’i dan Darni. Dirinya memang benar sering berkomunikasi melalui telephone atau ketemu secara langsung dengan Darni. Sampai puncaknya ddirinya diminta Darni untuk membunuh suaminya dan dijanjikan akan melunasi hutangnya kepada rentenir.
“Karena saya ada hubungan baik dengan Darni dan dijanjikan melunasi hutang, saya akhirnya mau membunuh suaminya,” ujar Haryono yang merupakan pegawai Keamanan LPI tersebut.
Haryono mengaku, memiliki hutang Rp15 juta tersebut sudah sejak lama, yang awalnya sebesar Rp150 juta yang digunkan untuk modal nyalon Kades di Tulung Harapan Kabupaten OKI pada 2014, namun karena dirinya kalah dan harus membayar hutang yang memiliki bungga 15 persen perbulan tersebut akhirnya Haryono mencicil hutang hingga saat ini. “Karena hutang saya tak kunjung lunas dan masih ada Rp15 juta lagi, maka saya mau saja di suruh Darni untuk membunuh suaminya. Terlebih Darni menjanjikan akan melunasi hutang saya,” jelasnya.
Sementara, untuk kronologi pembunuhan ini berawal pada Jumat (15/3) lalu sekira pukul 20.30 WIB. Bermula korban bersama Darni pulang dari rumah ibu korban dengan mengendarai sepeda motor jenis Revo. Setiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang berada di jembatan Desa Burnai, tiba-tiba tersangka Haryono yang merupakan teman curhat Darni telah menunggu dan menghadang sepeda motor korban dan langsung melakukan pemukulan dengan menggunakan kayu dibagian kepala dengan dibantu oleh Darni hingga membuat korban terkapar.
Setelah dipastikan korban tidak bernyawa lagi dan untuk menghilangkan jejaknya, Haryono dibantu Darni langsung membuang mayat korban di Sungai Desa Burnai. Setelah itu kedua tersangka pergi pulang kerumah masing-masing seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
Sementara, Kapolres OKU Timur AKBP Erlin Tangjaya SH SIK didampingi Polsek Semendawai Suku III IPTU Jumeidi SH mengatakan, setelah mendapatkan laporan ada mayat di Sungai Burnai memrintahkan anggotanya langsung ke TKP dan melakukan penyelidikan. Kurang dari 2×24 jam polisi berhasil meringkus kedua pelaku.
“Saat dilakukan visum di Rumah Sakit Umum Gumawang, hasil visum dokter menerangkan ditubuh korban ditemukan bekas tanda tanda kekerasan. Kemudian Kapolsek beserta anggotanya langsung melakukan penyelidikan,” katanya.
Kemudian setelah dilakukan olah TKP dan penyelidikan dengan mengumpulkan barang bukti serta keterangan parasaksi, pada Minggu (17/3), sekitar pukul 10.00 WIB anggota Polsek Semendawai Suku III langsung mengamankan istri korban. Saat dilakukan introgarsi, Darni yang merupakan istri korban mengakui perbuatannya bersama Haryono untuk melakukan pembunuhan terhadap korban.
“Berdasarkan pengakuan Darni, petugas kemudian melakukan penyelidikan dan mendapat informasi keberadaan tentang Haryono. Saat itu tersangka berada di Desa Karang Mulya. Kemudian petugas langsung melakukan upaya penangkapan terhadap Haryono, namun karena tersangka berusaha melarikan diri, petugas kami terpaksa melakukan tindakan tegas dan terukur terhadap terhadap tersangka. Saat ini tersangka telah digelandang di Polsek Semendawai Suku III guna mempertanggung jawabkan perbuatannya,“ pungkasnya.(zar)