INFOKITO.ID,TANJUNG ENIM – PT Bukit Asam Tbk Tanjung Enim, tepat pada Sabtu (2/3/2019) merayakan ulang tahunnya yang ke-38 tahun semenjak perusahaan BUMN ini bertatus badan hukum Perseroan Terbatas (PT). Namun keberadaan penambangan batubara PT BA di Tanjung Enim sebenarnya sudah satu abad atau 100 tahun dimulai tahun 1919 yang lalu.
Diusianya penambangannnya yang sudah satu abad ini, tentunya perusahaan ini telah melakukan berbagai trobosan inovasi. Tidak hanya melakukan menggali batubara dan menjualnya untuk kebutuhan energi domestik dan ekspor.
Tetapi mulai beranjak kepada idustri hilir batubara. Itu dilakukan sebagai upaya antisifasi, jika tambang batubara nantinya habis. Karena batubara merupakan energi posil yang tidak bisa terbarukan, sehingga tidak menutup kemungkinan cadangannya lama kelamaan akan habis jika terus menerus dieksploitasi.
Bertitik tolak dari pemikiran tersebut, jajaran Direksi PT BA, telah melakukan Head of Agreement hilirisasi batubara yang ditandatangani oleh PT BA, Pertamina, Pupuk Indonesia dan Chandra Asri Pertrohhemicals pada 8 Desember 2017 lalu di Jakarta.
Menindak lanjuti Head of Agreement tersebut, pada puncak ulang tahun PT BA yang ke 38 tahun, manajamen PT BA Tbk, melakukan pencangan Industri Hilirisasi Batubara PT BA Tanjung Enim, berupa gasifikasi batubara menjadi pupuk urea, DME atau pengganti gas Elpiji, dan Polypropplene atau biji plastik.
Pencanagan itu berlokasi di kawasan industri hilir batubara Bukit Asam atau Caol Based Special Enomic Zone (BACBSEZ) di areal PLTU Sumsel 8 berkapasitas 2×600 MW di Desa Tanjung Lalang, Kecamatan Tanjung Agung, Muara Enim, Minggu (3/2).
Pencanangan itu ditanda tangani tiga Menteri Kabinet Kerja, yakni Menteri BUMN, Rini M Soemarno, Menteri ESDM , Ignasius Jonan dan Menteri Perindustrian Airlangga Hatarto serta Direktur Utama PT BA Tbk, Arviyan Arifin.
Pencanangan itu dihadiri juga Komisaris Utama dan dewan Komisaris PT BA, Para Direksi PT BA, Direktur Utama PT Innalum, Budi Sadikin, Bupati dan Wakil Bupati Muara Enim, Ir H Ahmad Yani MM dan H Juarsah SH, serta para pejabat lainnya di lingkungan PT BA Tbk dan anak perusahaannya maupun di lingkungan Pemkab Muara Enim dan hadir juga dua Mantan Direktur Utama PT BA, Milawarma dan Sukrisno serta mantan Direksi PT BA lainnya.
Direktur Utama PT BA, Arviyan Arifin, pencanganan hilirisasi batubara yang dilakukan menindak lanjuti head of Agreement hilirisasi batubara yang telah ditandatangani oleh PT BA,Pertamina, Pupuk Indonesia dan Chandra Asri Petrochemicals pada 8 Desember 2017 lalu di Jakarta.
Melalui teknologi gasifikasi batubara kalori rendah akan diubah menjadi produk akhir yang bernilai tinggi. Teknologi ini, lanjutnya, akan mengkonversi batubara muda menjadi syngas untuk kemudian diproses menjadi dimethyl ether (DME)n sebagai substitusi LPG, urea sebagai pupuk dan polypropylene sebagai bahan baku plastik.
“Kami ingin menciptakan nilai tambah, mentrasnformasi batubara menjadi ke arah hilir dengan teknologi gasifikasi, dengan menciptakan produk akhir yang memiliki kesempatan nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan sekedar produk batubara. Diharapkan hal ini akan semakin menguntungkan perusahaan,” jelasnya.
Menurutnya, di kawasan Bukit Asam Coal Based Special Economic Zone (BACBSEZ) akan dibangun empat komplek pabrik untuk mendukung proyek hilirisasi. Meliputi lanjutnya komplek pabrik coal to syngas, komplek pabrik syngas to urea, komplek pabrik syngas to DME dan komplek pabrik syngas to polypropylene.
Dijelaskannya, pabrik gasifikasi batubara ini direncanakan mulai beroperasi pada November 2022 dan diharapkan akan mampu memenuhi kebutuhan pasar sebesar 500 ribu ton urea per tahun, 400 ribu ton DME per tahun dan 450 ribu ton polypropylene per tahun.
Dengan target kebutuhan tersebut, katanta, diperkirakan kebutuhan batubara sebagai bahan baku 5,2 juta ton per tahun dan untuk kebutuhan listrik 1 juta 1. Sehingga total batubara yang di butuhkan sebesar 6,2 juta ton per tahun dialokasikan untuk proyek ini.
Sementara itu, Menteri Perindutrian, Airlangga Hatarto, mengatakan, Investasi yang dibutuhkan untuk membangun pabrik hilirisasi batubara tersebut sebesar 1,5 miliar Dollar yang nantinya akan membuka sekitar 1200 lapangan pekerjaan.
Investasi tersebut nantinya dilaksanakan dari kegiatan bisnis. “Untuk industri ini pemerintah telah memberikan take holiday untuk menjadikan kawasan ini menjadi kawasan industri batubara diareal lahan seluas 300 hektar,” jelasnya.
Sementara itu, Menteri ESDM, Ignasius Jonan, menambahkan sebagai menteri ESDM dia sangat berterima kasih dengan adanya industri hilir batubara dan sangat mendukung penuh termasuk masalah regulasinya.
“PT BA merupakan pelopor industri hilirisasi batubara, karena banyak perusahaan pertambangan batubara tidak semangat untuk melakukan hilirisasi,” jelasnya.
Hilirisasi batubara seperti pembuatan GME sangat perlu sebagai pengganti gas LPG yang sekarang kita masih impor sebesar 4,5 juta ton per tahun atau sekitar Rp 40 triliun untuk anggaran impor gas LPG.
“Dengan adanya idustri hilisasi ini, maka ketergantungan impor gas LPG dan plastik kita akan berkurang,” jelasnya.
Pada acara itu, Manajemen PT BA juga telah memberikan beasiswa ayo sekolah kepada 5000 siswa SD dan SMP di wilayah ring 1 PT BA. Juga memberikan bantuan mobil pemadam kebakaran kepada Pemkab Muara Enim, serta bantuan kepada pondek pesantren serta bantuan beasiswa bidiksiba.
Pada rangkain puncah HUT PT BA ke 38 tersebut dilakukan juga tari sambur massal dengan 1204 orang peserta siswa sekolah di Kecamatan Lawang Kidul yang berhasil memecahkan rekor MURI.
Bahkan Manajer MURI, Triono, menetapkan tari sambut massal yang digelar telah memecahkan rekor dunia. Karena jumlah pesertanya telah melebihi dari jumlah peserta tari sambut yang telah dilakukan beberapa tahun sebelumnya yang tercatat oleh MURI.
Kemudian dilakukan juga panjat pinang untuk masyarakat berjumlah 100 pohon pinang berlangsung di Lapangan Saringan. Selain itu PT BA juga memberikan paket sembako kepada kaum duafa sebanyak 9000 paket sembako untuk 38 desa, 12 pondo pesantren di wilayah ring I PT BA meliputi, Kecamatan Lawang Kidul, Muara Enim, Tanjung Agung, Merapi Barat dan Merapi Timur.
Selain itu, Direktur PT BA juga melakukan groun breking pembangunan musium batubara dan fasilitas umum di Tanjung Enim dengan menelan investasi Rp 71,5 miliar di lahan seluas 3 hektar. Musium yang dibangun guna mewujudkan Tanjung Enim sebagai kota tujuan wisata . Pembangunannya ditargerkan akan selesai pada tahun 2022 mendatang.
Pada malam resepsi HUT BA, perusahaan BUMN ini mendatangkan artis ibukota Armada yang berlangsung di GOR Bukit Asam dan Nella Kharisma untuk menghibur masyarakat Tanjung Enim dan Muara Enim. (hbd)