INFOKITO.ID,MURATARA-Pemerintah Kabupaten Muratara saat ini tengah menggalakkan potensi ikan perairan tawar. Sebagai bahan olahan kuliner khas daerah. Beragam sajian khas perairan tawar, seprti ikan Sepit, pindang Rupit dan ikan presto. Selain sudah dikenal oleh masyarakat lokal. Juga diminati oleh masyarakat luar, khususnya di wilayah Sumsel.
Emi warga Desa Lawang Agung, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara menuturkan. Khusus kuliner khas Muratara yang dianggap cukup dikenal masyarakat luas. Diantaranya, pindang Rupit dan ikan Sepit bakar. “Memang rata-rata kuliner yang khas di wilayah kita banyak berbahan baku ikan sungai. Seperti pindang Rupit itu bahannya ikan Patin sungai atau ikan baung,” ungkapnya hari ini (9/2/2019).
Menurutnya, ada cita rasa khusus bagi penikmat kuliner perairan tawar ini. Karena ikan yang disajikan memang di pesan khusus dari para nelayan lokal. “Jadi ikan yang di sajikan di wilayah kita memang benar-benar ikan segar yang dia ambil dari sungai. Nah itulah yang jadi keistimewaannya. Waktu dimasak menjadi pindang atau di Sepit daging ikan lebih empuk,” kaSaat ini di wilayah Muratara, harga ikan Sepit maupun pindang ikan, cukup bervariasi. Dengan kisaran Rp35-50 ribu/porsi. Pihaknya berharap, ada dorongan dari Pemerintah daerah seperti penyediaan ruang khusus. Untuk penjualan kuliner daerah. Sehingga produk-produk khas daerah ini bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas.
“Seperti di kota Lubuklinggau ada pasar khusus kuliner. Jadi seluruh produk khas daerah bisa dipasarkan di sana. Kami harap ada dorongan serupa dari Pemerintah Daerah. Sehingga bisa menopang pertumbuhan ekonomi masyarakat daerah,” tutupnya.
Bupati Muratara H Syarif Hidayat mengatakan. Olahan makanan berbahan dasar ikan ini setidaknya bisa dikembangkan di masyarakat. Sehingga bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. “Untuk meningkatkan minat konsumsi. Kita harus melakukan beragam inovasi dan mengolah ikan menjadi beragam makanan,” ungkapnya. (dang)
